Kesederhanaan Seorang Guru

Hallo sahabat blogger, di malam minggu yang cerah ini kami akan menyajikan bahan diskusi yang sangat sederhana, Kesederhanaan Seorang Guru. Mengapa ini yang dijadikan bahan untuk didiskusikan

sederhana,guru,berpenampilan


Untuk kondisi perikehidupan bangsa saat ini, kesederhanaan itu masih layak diperbincangkan.

Lagi pula, sederhana dalam segala hal akan membuat orang merasa nyaman berinteraksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Betul nggak ya?

Tak terkecuali interaksi sosial guru dengan murid di sekolah khususnya dalam pembelajaran. Guru akan berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan siswa di ruang kelas.

Semua itu akan lancar apabila sudah terjalin hubungan sosial yang harmonis antara kedua belah pihak.

Salah satu prinsip dalam komunikasi siswa dan guru adalah kesederhanaan. Jika guru menanamkan nilai kesederhanaan mestilah melalui keteladanan.

Karakter sederhana tidak bisa diajarkan secara doktrin melainkan suri tauladan dan contoh yang nyata.

Tentu saja kita tidak akan merasa heran jika siswa sering menggunjingkan gurunya di kantin atau tempat dimana siswa merasa nyaman berbicara dengan temannya.

Guru menganjurkan hidup sederhana namun ucapan, perbuatan dan penampilan tidak demikian. 

Siswa menjadi risih mendengarkan paradoksi nasehat guru. Kenyataannya sering guru bertindak berlebihan (lebay) dalam menghadapi siswa.

Berpenampilan mentereng ke sekolah di tengah kehidupan ekonomi orang tua yang sedang sekarat. Bisa-bisa siswa marah dan membangkang kepada guru tersebut.

Pola hidup sederhana memang tidak cukup disampaikan dengan lisan belaka melainkan ditanamkan dengan keteladanan.

Murid akan lebih segan dan hormat kepada guru yang berpenampilan sederhana. Berkata apa adanya, bersikap dan bertindak tidak berlebihan. 

Apa yang diucapkan benar-benar terbukti oleh siswanya sendiri. Tentu saja, pesan moral dari guru akan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Begitulah perihal kesederhanaan seorang guru di mata siswa.***